Sunday, October 23, 2011

Abstrakis Hati

kebiasaanku tenggelam di tengah malam yang dingin seperti ini
aku masih berusaha memandangi bintang walaupun masih tertutup oleh senyuman awan
berusaha menghitungnya sebagai pembunuh waktuku yang terpecah melukai hati
masih tampak dihadapan, ribuan bintang menghiasi langit yang hitam
sekiranya Tuhan mengizinkan aku untuk dapat mendengarkan celotehan bintang-bintang itu,
dan memahami bahasa sinarnya
tentu banyak kisah yang dapat ku catat dalam memori sebuah ingatanku
kisah tempo yang menggembirakan hati, saat kau dan aku masih bersama
canda dan tawa menghiasi hari-hari yang indah, atau ketika pertama kali ku memandang matamu untuk bisa mengenal lebih jauh denganmu
hingga tak dapat dielakkan oase itu pun terjadi
telah tertulis di dalam skenario Tuhan tentang kehidupan
tersegmentasi menuju elemen-elemen bersejarah yang bergulir dalam setiap mozaik kehidupan yang bisa terlihat
mungkin aku terlalu fokus pada satu mawar, hingga aku lupa pada bunga-bunga yang jauh lebih indah
lalu kata-kata petir pertanda relasi yang telah terbina terucap
inilah yang terbaik untuk kita, jalan seperti inilah yang akan bisa membuat kita lebih bahagia
mungkin, lebih baik aku sendiri saja 
terimakasih atas semua yang telah engkau berikan
itu katamu ...
dan saat asa itu tertusuk duri, seolah darahku menetes habis bersama logika kebencian
namun aku bersyukur
karena aku menjadi dewasa akan hal itu dan dapat lebih memahami arti sebuah mawar
aku terima keputusan itu, walau pun sifat utopisku takkan bisa menerimanya begitu saja
dan aku akan berdiri sendiri
menunggu sang pagi akan menjemputku dalam naungan kebahagiaan untuk mengakhiri malam-malam kedukaan
semoga dengan lentera kehidupan yang baru itu, kau dapat menemukan jati diri yang sesungguhnya, dari misteri gelap yang penuh dengan teka-teki
terakhir, dari hati yang terdalam ini ku lantunkan sebaris permintaan
semoga doa itu dikirim kepada Tuhan dan dikabulkan
mudahkan jalannya, terangi setiap langkahnya
menjelang untuk mewujudkan kehidupan yang engkau inginkan, dalam perlindungan-Nya
dari orang yang pernah menoreh cinta dihatimu,
aku

No comments:

Post a Comment