Friday, July 1, 2011

kawan

banyak tekanan untuk selalu terlihat sempurna
suara-suara yang menuntutmu, membuatmu tidak bisa tampil apa adanya
pandangan mata, terlalu sinis untuk bisa dikatakan optimis
dengan hujaman pena yang terjajar berbaris kau mulai menulis
mencoba memulai, mengiba untuk mengisi
tatanan lembaran kertas bergaris dalam batasan waktu minimalis
setelah itu, detik-detik waktu seakan membayangimu
pengalamanmu di masa lalu, tak lagi berlaku
kehidupanmu, seperti runtuh diterjang sebuah sisi yang ambigu
definisi tanpa cacat
konsep analisis yang harus memikat
dan solusi yang dapat mengikat tanpa sekat
namun apa daya setelah semuanya
teorimu terbantahkan
deskriptifmu dienyahkan
dan berbagai aplikasimu dimentahkan
kemudian setelahnya
keyakinanmu yang dulu menjulang
seakan rata dan tak beda dengan jurang
pola-pola pikirmu yang selalu terdepan
kini menjadi kenangan
serta kesenanganmu akan tantangan
telah menghilang sebelum akhir jaman
lalu, apa lagi yang kau harapkan ?
hanya ketahuilah saja
engkau tak kan bisa berubah
sebelum kau bangun dan bertahan
memang, setitik kehidupan itu tak ada yang sempurna
dislokasi posisi kelam yang kembali terulang
dahulu, biarlah berlalu
duniamu itu, adalah sekarang dan masa depan
ingat, waktumu terus berputar
jangan kau biarkan begitu saja menjadi hambar
lihat, pikiranmu adalah sumber analogi yang tak terhingga
dengar, kata hatimu merupakan penunjuk jalan menuju kebenaran
rasakan, orang-orang disekelilingmu selalu setia untuk menopang langkah-langkahmu yang jenjang
seorang teman yang selalu memberikan dorongan
seorang sahabat tak kan membiarkan kawan sendirian
dan seorang yang kau kasihi
kan selalu mencoba untuk setia mendampingi

No comments:

Post a Comment