Wednesday, March 28, 2012


1. Rajin ke Perpustakaan
Mahasiswa tingkat akhir, pastinya disuruh banyak cari referensi, ntah itu jurnal ato skripsi dari alumni, n mau g mau mereka cari bahan di perpus kampus ato perpus daerah... Kalo yg awalnya mereka cuma sekali dalam 1 semester ke perpus, bisa dipastikan dengan adanya skripsi mereka harus ke perpus berkali-kali, biar dapet revisi banyak

2. Rajin Searching
Selain ke perpus, banyak mahasiswa yg diharuskan cari-cari bahan tambahan di internet, mau ga mau (pasti mau) mereka searching bisa sampe berjama-jam lamanya.. heheheh tp mungkin kebanyakan ngaskus & fesbuk ketimbang cari bahan.

3. Rajin beli kertas & tinta
Kalo yang ini pasti gan, mahasiswa pasti membutuhkan yg namanya kertas n tinta untuk ngeprint skripsi yg dah mereka buat... tp g jarang jg, mahasiswa jadi boros sama kertas, alasannya kalo tiap bab di konsulkan ke dosen, biasanya banyak yg dicoret2 dan harus ngulang lagi

4. Begadang
99% kemungkinan banyak mahasiswa yang begadang, apalagi kalo sudah masuk date line.. wuuiihh bisa ampe jam 2 malem, jam 3, jam 4 shubuh.. bahkan sampe g tidur

5. Makan ga teratur
Kadang terlalu sibuknya mahasiswa, dari kost, kampus, perpus, ketemu dosen dan blaa blaaa blaaaaa nyebabkan mereka makannya g teratur... pagi sarapan, siang ngemil doank, malem g makan, tp tengah malam sambil begadang mereka ngemil lagi

6. Duit cekak
cekak ato malah sama sekali kagak punya duit udah biasa di kalangan mahasiswa.. yaaapp jalan satu2nya adalah ngutang. udah g terhitung berapa banyak mahasiswa di indonesia yg ngutang untuk menutupi krisi di akhir semesternya.. mo minta kiriman ortu, malu karena bulan ini minta 2x... Kalo untuk tingkat akgir, ada juga yang ngadain riset ato analisa, n membutuhkan dana yg lumayan banyak... bisa jadi satu sampel analisa biaya peneliatian ampe 300 rbu, bayankan aja klo banyak sampel yg mesti diteliti... tambah bokek ajaa deh si mahasiswa

7. Nunggu Dosen Ampe Kering
Males banget ga sih, klo mesti nunggu dosen yang g pasti datengnya, ditelpon janjinya 1 ato 2 jam lagi ternyata setelah berjam2 g nongol juga.. ammmpooooonnn dahhhhh

8. Riset gagal
Disini parahnya gan, klo misalkan riset ato analisa gagal ditengah jalan ,apalgi kalo sudah didesak dosen untuk cepet selesai.. apa tambah g gondok kita... bayangkan berapa usaha yg kita lakukan, berapa duit yang kita keluarkan.. klo ngebayangin itu, naudzubillah... menyedihkan

9. D.O.W.N
jangan sampe ini terjadi sama Bro2 sekalian, ngerasa putus asa, n g ada semangatnya lagi, hal ini bisa terjadi karena :riset gagal, jenuh, ngeliat temennya sudah kelar, minder dll... ketika kita ngerasa down, cari variasi baru ato refresh kan pikiran sejenak untuk ninggalkan masalah skripsi.. yang penting cari suasana baru. Tp inget jangan terlalu kebawa enak, ntar skripsinya dilupaian berabe

10. Emosi Gak Stabil
Mungkin karena pengaruh suasana, mahasiswa kadang2 jadi emosional.. kadang marah2 g jelas, kadang nangis, kadang ngurung diri dikamar.. yaaacchh ngebayangin skripsi mereka yang g kelar.. memang g semua, tp pasti ada beberapa...


Hoaah!!!


Thursday, March 22, 2012

How about You!?


Panggilan Hidup


Dalam lamunan, aku melihat
Diriku berdiri sejajar degan garis cakrawala
Berdiam meneliti setiap pandangan dalam lautan insan
Berkarya melewati setiap titian gejolak kehidupan
Setiap aspek yang menentukan takdir seorang petualang
Dengan sebuah jawaban penerimaan atau penolakan

Aku
Melalui waktu yang tak terbatas beserta sumber daya melimpah
Mengelola peluang yang ada menjadi sebuah maha karya insani
Ternilai baik dan enggan menjauh dari kata sempurna

Lingkungan duniawi dalam balutan nilai akademisi
Meliputi ruang lingkup kemahasiswaan yang tak ternilai
Sederhana mengarungi perspektif sebuah organisasi
Mencari sebuah kemufakatan untuk mencapai prestasi
Bergulir dan menikmati karunia alami yang bermula dari mimpi

Kepribadianku
Bertempur merangsek masuk dalam perburuan kebenaran meskipun berakibat kesalahan
Menghargai raungan dari setiap kata yang terucap oleh sang perantara
Berdiri mengikuti naluri untuk menjadi diri sendiri yang mandiri

Sebuah kontribusi bagi kelanjutan generasi
Memberikan jerih payah dari sifat alami saling melayani
Melihat senyum mereka merekah bak karunia surgawi
Terjerat untuk menjadi lebih dari apa yang ingin ku raih
Berderma kepada sang penjaga kehidupan periuk pribumi

Perkembangan bakat
Nalar dan logika yang tersemat menunjukkan kehidupan dari karakter alami
Dari semaian biji sesawi yang tumbuh diantara himpitan generalisasi
Berbuah seperti karunia sang Maha Dewi yang melimpahkan kasihNya
Ingin menelusuri bakat-bakat yang bermutiara dalam lumpur abadi
Putih dalam hitam
Kuat dalam kelam
Kekal hingga surya tenggelam

Idiota!


Wednesday, March 7, 2012

Kidal, Kebiasaan atau Bawaan?


Apakah anda termasuk orang yang kidal? Atau pernah melihat orang kidal? Bagi orang normal, melihat orang kidal dalam melakukan aktivitas seperti dalam keadaan tersiksa. Menulis misalnya, orang normal akan melihat orang tidak adaptif. Benarkah orang kidal tidak adaptif dan menyiksa diri sendiri?
Kidal adalah kebiasaan menggunakan tangan kiri dalam melakukan aktivitas, baik itu menulis, memukul, memegang sendok, parang dan lain-lain. Orang kidal lebih banyak menggunakan tangan kiri daripada tangan kanan, sehingga biasanya kekuatan tangan kiri orang kidal lebih kuat daripada tangan kanannya.
Sampai hari ini, belum ada penelitian yang mengungkapkan adanya struktur dari otak yang berhubungan dengan fenomena kidal ini. Karena itu, sebagian ahli masih yakin bahwa kidal bukanlah bawaan yang dipengaruhi oleh aktivitas otak, tetapi kidal adalah sebuah kebiasaan yang didapat dan dipelajari.
Fenomena kidal, muncul sejak kecil, bahkan dari bayi. Dari umur 4 bulan, bayi sudah bisa memegang sesuatu. Jika sampai pada taraf umur tertentu, bayi terbiasa menggunakan tangan kirinya, kemungkinan dia akan mengalami kidal. Kebiasaan kidal pada anak-anak, akan terus berlangsung sampai dewasa jika tidak ada proteksi dari lingkungan disekitarnya.
Pada budaya-budaya barat, menggunakan tangan kiri adalah sebuah kelaziman seperti menggunakan tangan kanan, jadi penggunaannya tidak ada hubungannya antara “polite or impolite”. Berbeda dengan budaya timur, menggunakan tangan kiri, misalnya menyerahkan sesuatu dengan tangan kiri kepada orang lain, adalah sebuah ketidaksopanan. Hal ini yang menyebabkan, proteksi budaya timur pada orang kidal lebih besar. Sehingga dari sini kita dapat memprediksi probabilitas (kemungkinan) munculnya orang kidal dibarat lebih banyak daripada ditimur. Tetapi melihat jumlah realnya dilapangan, belum ada penelitian untuk itu.
Karena kidal adalah sebuah kebiasaan yang dipelajari, sehingga orang yang kidal akan beradaptasi dengan keadaannya tersebut. Jadi, tidak benar anggapan bahwa orang kidal adalah orang yang tersiksa dan tidak adaptif terhadap diri sendiri, karena orang kidal sendiri bisa menerima dan beraktivitas seperti orang normal lainnya. Kidal adalah sebuah variasi dalam beraktivitas, jika orang lain lebih sering menggunakan tangan kanan, maka orang kidal lebih sering menggunakan tangan kiri.
Jadi tidak ada perbedaan sama sekali, kidal hanyalah variasi, dan orang yang sering menggunakan tangan kiri di beri label “kidal”, tetapi bagaimana dengan orang yang sering menggunakan tangan kanannya? Sampai saat ini, belum ada label nama bagi orang yang sering menggunakan tangan kanan.

Menguak Fenomena Sleep-Paralysis


Neomisteri - "Waduh, semalam gue kena rep-repan. Untung enggak lama, gue bisa langsung bangun," ujar Arief kepada temannya, Agung.
"Emang setau gue, rumah ini dihuni hantu jahil yang kadang ganggu orang tidur. Makanya kalau mau tidur baca doa," ujar Agung mengomentari pengalaman aneh yang dialami temannya.

Rep-repan memang telah menjadi istilah umum di Indonesia. Rep-repan adalah istilah terhadap kondisi dimana anda tiba-tiba terbangun dari tidur namun sulit bergerak atau berteriak minta tolong. Tubuh anda seakan-akan ditindih oleh makhluk yang tidak kasat mata, sehingga membuat nafas anda sesak.

Banyak yang percaya ada campur tangan makhluk halus dalam kejadian itu. Bahwa yang menindih adalah makhluk halus besar yang beniat mengganggu seseorang yang tengah terlelap tidur. Mitos ini terus dipercaya secara turun-temurun oleh masyarakat Indonesia.

Sebagian mengkaitkan jika rep-repan terjadi karena di ruangan tersebut dihuni makhluk halus jahil. Atau ada pula yang meyakini rep-repan adalah situasi dimana jasad seseorang yang sedang tertidur berusaha dirasuki oleh makhluk halus.

Namun apakah sebenarnya yang dimaksud dengan rep-repan? Menurut ilmu medis, kondisi rep-repan hanyalah gejala fisik belaka dan tidak terkait makhluk alam lain. Rep-repan dalam bahasa ilmiah bisa disebut juga Sleep Paralysis atau tidur lumpuh. Dinamakan  tidur lumpuh karena memang saat itu terjadi, tubuh serasa lumpuh dan sulit digerakan

Selain merasa dicengkram kuat dan ditindih oleh satu kekuatan besar, biasanya seseorang yang terena rep-repan mengalami halusinasi. Seperti melihat penampakan sosok makhluk halus di sekitarnya. Sehingga wajar jika orang-orang dahulu kerap menghubung-hubungkan rep-repan dengan hal berbau mistis.

Menurut peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, Al Cheyne, rep-repan adalah kondisi yang disebabkan kurang tidur atau terlalu lelah sehingga mengganggu gelombang otak saat sedang tidur. Rep-repan juga kerap menerpa seseorang yang pola tidurnya tidak teratur.

Seperti diketahui, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam empat tahapan. Yaitu tahap pertama adalah kondisi seseorang masih setengah sadar, tahap kedua adalah tidur yang lebih dalam, tahap ketiga adalah tidur paling dalam dan tahap keempat adalah tidur terdalam. Tahap tidur keempat biasa disebut REM (Rapid Eye Movement). Di tahap REM inilah biasanya rep-repan terjadi.

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak kerap tidak mengikuti alur tahapan tidur yang semestinya. Dari keadaan sadar saat hendak tidur ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke tahap REM. Ketika otak tiba-tiba terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, maka terjadilah apa yang dinamakan rep-repan. Yaitu seseorang merasa sadar, tapi sulit menggerakkan tubuhnya.

Bagi anda yang sering mengalami kejadia ini, maka perlu memeriksa kondisi fisik anda. Apakah anda selama beberapa hari terakhir kurang tidur? Atau terlalu lelah dalam kerjaan? Atau pola tidur tidak teratur? Cobalah untuk mengubah pola tidur anda menjadi lebih teratur.

Jika masih sering mengalaminya, maka hal itu jangan dianggap remeh. Karena rep-repan bisa juga merupakan pertanda serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk atau istilah ilmiahnya narcolepsy atau depresi. Oleh karenanya, jika rep-repan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
(dari berbagai sumber)