Thursday, January 26, 2012

Care


My Blind Drive


Transformers on Bible


What happens, Cat ?


"Creative"


Windows DOS on Interior Cars


Ayam Pothok


Peter and Tina


Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.
Tina: “Huuaahh bosen banget! Aku berharap Aku bisa punya pacar yang bisa berbagi denganku”.
Peter: “Hmm kynya cuma tinggal kita berdua yang masih jomblo. Cuma kita berdua yang sama2 belum punya pasangan”.

(Keduanya mengeluh dan diam beberapa saat)
Tina: “Aku punya ide bagus, gimana klo kita adakan permainan?”.
Peter: “Eh? Permainan apa?”.
Tina: “Gampang, Aku jadi pacar Kamu, Kamu jadi pacar Aku. Tapi cuma buat 100 hari. Gimana menurut Kamu?”.
Peter: “Boleh juga. Lagian Aku juga ga punya rencana apa2 buat beberapa bulan kedepan”.
Tina: “Klo gitu semangat dong! Hari pertama kita jadian nih. Mau jalan2 ke mana kita?”.
Peter: “Gimana klo kita nonton aja? Filmnya lagi bagus2 tuh di bioskop”.
Tina: “Wah boleh juga, habis nonton kita karaoke yuk!”.
Peter: “Boleh juga! Aku pengen denger suara Kamu. Hehe”.

(Mereka pun pergi nonton dan berkaraoke. Setelah itu Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)
Hari ke 2 . .
Peter dan Tina menghabiskan waktu berdua di sebuah cafe. Mereka bercanda sambil mengobrol. Suasanan cafe yang remang2 dan lantunan suara musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang, Peter membelikan sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.

Hari ke 3 . .
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk sahabat Peter. Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan untuk membeli sebuah miniatur mobil2an. Setelah itu mereka beristirahat di food court. Makan sepotong kue dan segelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7 . .
Peter dan Tina bermain bowling. Tangan Tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.

Hari ke 25 . .
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay. Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke 41 . .
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.

Hari ke 67 . .
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik Halilintar, makan es krim bersama dan mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka Teddy Bear untuk Tina dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.

Hari ke 72 . .
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari Negeri China. Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan, “Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang”. Kemudian peramal itu meneteskan air mata sambil menggenggam tangan Peter dan Tina.

Hari ke 84 . .
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan alas kaki dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke 99 . .
Peter memutuskan untuk menjalankan hari ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah bangku di taman kota.

15.20 . .
Tina: “Aku haus, duduk dulu yuk sebentar!”.
Peter: “Duduk di sini. Aku beli minuman dulu ya. Kamu mau minum apa?”.
Tina: “Aku aja yang beli. Kamu kan cape habis nyetir seharian. Sebentar yaa”.

Peter mengangguk, karena kakinya memang sudah pegal setelah menyetir. Karena di Jakarta selalu macet dimana-mana.
15.30 . .
Peter sudah menunggu selama 10 menit dan Tina belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tidak dikenal berlari ke arahnya dengan wajah panik.
Peter: “Ada apa Pak?”.
Bapak: “Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Sepertinya perempuan itu adalah temanmu”.

Peter segera berlari bersama dengan Bapak itu.
Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat.

Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.
23.53 . .
Dokter: “Maaf, kami sudah melakukan yang terbaik. Saat ini dia masih bernafas, namun Yang Maha Kuasa akan segera menjemputnya. Kami menemukan surat ini di dalam kantung bajunya”.

Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajah Tina pucat tetapi terlihat damai.
Peter duduk disamping pembaringan Tina dan menggenggam tangan Tina dengan
erat. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Peter merasakan torehan luka yang sangat
dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.


Dear Peter . .
Hari ke 100 kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu. Walaupun kadang-kadang Kamu jutek, ketus dan tidak bisa ditebak, tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwa Kamu adalah pria yang sangat berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya.

Sekarang Aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, Aku ingin Kamu menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap Kamu juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Peter, Aku sangat sayang padamu.
23.58 . .
Peter: “Tina, apakah Kamu tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku? Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya. Tina, Kamu tidak bisa meninggalkan Aku! Hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu Tina. Jangan tinggalkan Aku, jangan biarkan Aku kesepian! Tina, Aku sayang Kamu!”.

Jam dinding berdentang 12 kali . .
Jantung Tina berhenti berdetak . .
Hari itu adalah hari ke 100 . .

Katakan perasaanmu pada orang yang Kamu sayangi sebelum terlambat.
Kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Kamu tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi.

Dear Friends . .
Tahukah Kamu kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?

Tahukah Kamu kalau orang yang terlihat sangat sabar, perhatian dan penuh pengertian, sebenarnya dia juga mengeluh?
Tahukah Kamu kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?
Tahukah Kamu kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah :
Aku cinta Kamu, maaf dan tolong Aku.

Tahukah Kamu kalau Kamu menolong seseorang, pertolongan tersebut akan dikembalikan dua kali lipat?

fantasy drawing









Tuesday, January 24, 2012


BUDAYA POPULER DALAM FENOMENA HALLYU
Pendahuluan
Fenomena Hallyu, yang berarti Korean Wave atau Demam Korea mengarah pada konsep popularitas budaya Korea di luar negeri. Hallyu sendiri menawarkan hiburan dari negara Korea yang terbaru dimana didalamnya mencakup film dan drama, musik pop, animasi, games dan sejenisnya. Istilah “Hallyu” itu sendiri pertama kali dimunculkan oleh para jurnalis di Cina, mengikuti kepopuleran yang luar biasa dari drama Korea “What Is Love All About” pada tahun 1998 yang meraih rating tertinggi dalam sejarah pertelevisian di Cina. Hallyu mulai merebak di banyak negara Asia dan mungkin banyak lapisan masyarakat belum menyadari bahwa Indonesia pun tidak luput dalam terpaan Hallyu ini.
Korean wave
Hangeul
한류

Hanja
韓流

Alih Aksara yang Disempurnakan
Hallyu

Kegemaran akan budaya pop Korea dimulai di Republik Rakyat Cina dan sekitar Asia Tenggara pada tahun akhir 1990-an. Istilah Hanliu (韓流, Bahasa Korea: 한류; Hallyu) diadopsi oleh media Cina setelah album musik pop Korea, HOT, dirilis di Cina. Serial drama televisi Korea mulai diputar di China dan menyebar ke negara-negara lainnya, seperti Hongkong, Vietnam, Thailand, Indonesia, Filipina, Jepang, Timur Tengah, bahkan Amerika Serikat hingga ke Amerika Latin.
Di Indonesia sendiri fenomena Hallyu bisa dirasakan pada tahun 2002 dengan booming-nya drama seri Korea seperti Endless Love. Populernya serial drama Korea di stasiun televisi Indonesia terpicu setelah drama dari negara Asia lainnya, seperti Taiwan dan Jepang ditayangkan. Berbagai stasiun televisi Indonesia pun mulai menayangkan drama produksi Korea Selatan setelah salah satu stasiun televise swasta menayangkan drama Endless Love (Autumn in My Heart). Para sineas drama di Korea menyadari akan peluang investasi besar dari daya jual drama Korea tersebut. Produksi serial drama mereka pun menjadi komoditas ekspor yang sangat tinggi di negara-negara tetangganya. Hingga puncaknya terjadi saat serial Winter Sonata diputar di Jepang, Cina, Taiwan, dan  negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Pada awalnya, film Hongkong-lah yang mendominasi bioskop di Asia. Namun dengan kehadiran Hallyu, film Hongkong mulai tersaingi oleh film Korea. Film produksi Korea Selatan bisa dikenal dan diterima baik oleh khalayak ramai karena alur ceritanya yang kuat dan genrenya yang bervariasi ringan, romantis dan kadang mengharukan, serta penampilan apik dari aktor dan aktrisnya, membuat drama Korea mulai diminati, sehingga tidak butuh waktu lama, drama Korea mulai menjadi tayangan favorit, khususnya dikalangan remaja.
Kelebihan yang dimiliki oleh drama Korea tersebut, tidak hanya terletak pada segi alur cerita, aktor dan aktrisnya, akan tetapi, juga didukung oleh soundtrack yang menarik. Jadilah kemudian, para penonton mulai mencari dan mengunduh soundtrack drama Korea favorit mereka. Tidak hanya sampai di situ mereka juga akhirnya mulai mencari tahu tentang musik-musik yang sedang trend di Negeri Ginseng tersebut.
Seiring dengan film drama Korea yang semakin diterima publik Indonesia, muncul pula kegemaran akan grup musik pria (boyband) seperti grup musik dari SM Entertainment, seperti TVXQ dan Super Junior. Penyanyi Rain juga mulai dikenal lewat serial drama Full House yang ditayangkan di stasiun televisi Indonesia. Sejak saat itu, penggemar K-pop dan drama Korea pun mulai umum dijumpai.
Musik pop Korea sendiri berawal pada tahun 1992 dimana grup K-Pop laki-laki pada jaman itu, Seo Taiji & Boys mulai membuat lagu techno dan rap-rock dengan bahasa Korea, yang menjadi titik balik bagi musik Korea. Beberapa pecinta K-pop mengaku, bahwa selain musik mereka yang tergolong enerjik, penampilan dari personel-personel grup boyband atau girlband juga menjadi daya tarik tersendiri. Penampilan personel yang terbilang cute menarik perhatian remaja-remaja di Indonesia, khususnya perempuan. Tidak mengherankan apabila fakta di lapangan menunjukkan sebagian besar anggota fans club dari boyband atau girlband tertentu kebanyakan didominasi oleh remaja perempuan. Para pecinta K-pop bahkan memiliki sebutan-sebutan khusus untuk tiap boyband atau girlband yang disukai, seperti ELF untuk fans Super Junior (SuJu); Sone untuk fans Girls Generation (SNSD); V.I.P untuk fans BigBang; Shawol untuk fans Shinee; Hottest untuk fans 2PM; dan masih banyak lagi.
Tidak sebatas pada industri film dan musik saja, pecinta K-pop juga mulai merambah dunia fashion. Besarnya pengaruh Hallyu tersebut memicu banyak orang untuk memelajari bahasa dan kebudayaan Korea. Misalnya saja, belakangan ini banyak remaja di kota-kota besar lebih memilih bergaya cute seperti artis Korea. Banyak juga diantara mereka yang menyukai baju tradisional Korea seperti yang digunakan dalam serial Jewel in The Palace. Berbagai istilah yang kerap digunakan dalam drama Korea juga menjadi bahasa keseharian mereka. Istilah-istilah yang sering kita jumpai antara lain : Fighting! (Semangat!), Oppa (panggilan untuk kakak lelaki), Unnie (panggilan untuk kakak perempuan), Chingu (teman), Chukkae (selamat ya), Gomawo (terima kasih), dan masih banyak lagi.
Pembahasan
 Fenomena Hallyu mengingatkan kita pada tren-tren yang pernah ada sebelumnya dan juga melanda Indonesia, seperti budaya pop China dan Jepang. Dan dari semua budaya pop tersebut, kata Henni Norita dari Lembaga Psikologi Hikari, hanya bersifat sementara karena perkembangan tren datang silih berganti mengikuti perkembangan zaman. "Jadi sama seperti tren-tren sebelumnya, fenomena Korean Wave pun hanya berlangsung dalam kurun waktu tertentu," jelasnya kepada Beritasatu.com. Dan sebagai sebuah fenomena, lanjut Henni, tentu saja memberikan dampak positif maupun negatif bagi masyarakat Indonesia. Misalnya, kata dia, berkurangnya kecintaan terhadap budaya sendiri dan cenderung menurunnya semangat belajar dan produktivitas lantaran waktunya banyak tersita untuk menonton drama Korea, atau menjelajahi dunia maya untuk mencari tahu banyak hal mengenai Korea.
Tak hanya itu, gaya hidup sebagian kalangan muda Indonesia pun, lanjut Henni, mulai terpengaruh oleh gaya hidup masyarakat Korea. Kondisi ini menunjukkan bahwa budaya pop Korea saat ini memang sudah mempunyai penggemar dan memiliki kelasnya tersendiri di Indonesia. Tak hanya di kalangan biasa, tapi juga telah merambah sekaligus menginspirasi beberapa artis di tanah air. "Namun sebagai sebuah dinamika kehidupan, fenomena ini sebenarnya wajar saja terjadi," jelasnya. Lantas apa dampak positifnya fenomena tersebut bagi masyarakat kita? Henni berpendapat, fenomena Hallyu dapat memperkaya pengetahuan masyarakat Indonesia akan kebudayaan negara lain.
Sebagai salah satu negara maju di Asia, Korea juga dapat dijadikan teladan karena tetap memegang teguh budayanya meski arus globalisasi sedemikian derasnya. Hal ini dapat dilihat dan dirasakan melalui warna musiknya, drama serial atau beberapa filmnya yang menggambarkan tentang seni, budaya dan kehidupan sehari-harinya yang menjadi ciri khas masyarakat Korea. "Kuatnya karakter dan identitas merekalah yang membuat bangsa tersebut mampu menjadi trendsetter baru dalam dunia musik, seni akting, fashion dan gaya hidupnya," kata Henni. Kerja keras mereka yang berhasil menjadi 'kiblat' baru dalam budaya pop itulah yang seharusnya menginspirasi masyarakat Indonesia untuk juga terus bekerja keras, disiplin, kreatif dan memiliki etos kerja yang tinggi. "Jadi masyarakat kita nggak hanya jadi follower, tapi juga harus mampu menjadi trendsetter baru bagi negara lain," tambah Henni yang juga pengajar di Hikari Montesorri School ini.
Efek dari Hallyu, yaitu semakin banyak orang yang tertarik untuk mempelajari budaya Korea lebih jauh. Di tanah air juga mulai terlihat peningkatan minat dalam bahasa Korea yang ditandai dengan bertebarannya kursus-kursus bahasa Korea, yang dulunya lebih didominasi oleh Jepang dan Mandarin. Menu-menu masakan Korea mulai dicari, begitu juga Hanbok, pakaian tradisional Korea. Berita ini bersumber dari sebuah blog fandomstarjunior.wordpress yang sudah dikunjungi ribuan orang.
Korean Wave bahkan mampu mengguncang negara digdaya macam Amerika. Banyaknya film–film Korea yang diadaptasi oleh Amerika untuk dibuat remake-nya. Kebanyakan genrenya adalah horror, tapi ada juga film drama yang sukses diadaptasi yaitu The Lake House yang pada versi Hollywood-nya dibintangi oleh ‘pasangan SPEED’, Sandra Bullock dan Keanu Reeves. Ini menandakan bahwa dimulainya Korean wave telah menginvasi hampir di seluruh dunia, tidak hanya sebatas wilayah Asia. Setelah budaya pop Jepang yang populer dengan Dorama, J-pop, manga, dan huruf kanji. Kini orang–orang mulai melirik negara tetangganya dengan K-drama, K-pop, manhwa dan huruf hangul.
Kesimpulan
Terlepas dari fakta itu semua, ternyata Hallyu sendiri merupakan strategi departemen kebudayaan Korea untuk menyebarkan-luaskan kebudayaan Korea di seluruh dunia. Mereka bekerja sama dengan berbagai agensi hiburan seperti SM Town, JYP, YG, dan lain-lain untuk mencetak idola-idola yang dapat menarik simpati penggemar Korean Fans di seluruh dunia. Sehingga bisa dikatakan group-group band glamor seperti Super Junior, Dong Bang Shin Ki, dan 2 PM, semuanya merupakan culture embassador negeri Korea.
Pemerintah di sana pun rupanya sadar betul, bahwa musik K-Pop merupakan salah satu ‘amunisi tempur’ dalam proyek tersebut. Maka dari itu, pemerintah tidak segan merogoh anggaran negara untuk mensponsori Asian Music Festival, yang digelar di Korea. Even besar tersebut mengundang deretan artis–artis dari seluruh wilayah Asia untuk tampil di sana (Indonesia turut ambil bagian sejak 2007 dengan mengirimkan Peter Pan sebagai wakil, kemudian Agnes Monica, pada tahun 2008-2009). Festival semacam ini merupakan ajang pembuktian para musisi akan kualitas mereka sebagai musikus kelas dunia. Sungguh merupakan sebuah terobosan yang sangat cerdas dalam mempromosikan budaya lokal mereka menjadi budaya global yang digemari dan diikuti oleh banyak insan di seluruh dunia.
Majalah Anima bahkan memberitakan bahwa setelah demam Endless Love melanda, setting-setting tempat yang digunakan dalam syuting film tersebut merupakan daerah yang paling ramai dikunjungi para turis. Tak heran jika tahun ini, pemerintah Korea pun menggandeng berbagai artis terkenal untuk membuat video musik promosi pariwisata kota Seoul.
Mungkin julukan “gelombang” kurang bisa menggambarkan dahsyatnya fenomena ini. Tsunami Korea, sepertinya adalah julukan yang lebih pas, karena gelombang kedatangan artis-artis Korea itu begitu tiba-tiba namun memberikan efek yang berkepanjangan bagi yang terkena “seret arusnya”.
Hal tersebut telah menunjukkan bahwa adanya proses aliran budaya-budaya Korea ke negara-negara lainnya. Terlepas dari dampak panjang Hallyu yang akan terus berlanjut, gejala ini memang merupakan suatu fenomena tersendiri dalam dunia industri hiburan modern di Korea. Dalam situasi dunia yang semakin terglobalisasi, pertukaran informasi yang terjadi pun hampir tanpa halangan apapun, hingga Korea telah dapat menjejakkan pengaruhnya di kawasan Asia.
Sebenarnya, Indonesia bisa saja mencontoh Korea dalam usahanya untuk memajukan budayanya sendiri, yang tentu akan berimbas pada sektor pariwisata yang semakin maju. Banyak sineas-sineas produk dalam negeri yang bisa meraih penghargaan bergengsi diluar negeri melalui hasil karyanya yang bernilai seni tinggi. Mereka bisa ‘menjual’ hasil karya mereka kepada dunia sekaligus mempromosikan potensi-potensi pariwisata yang dijadikan lokasi pengambilan gambar. Walaupun begitu, ada beberapa kendala yang menghambat proses copy-paste dari strategi tersebut. Seperti yang telah kita ketahui bersama, kendala dana menjadi salah satu penghambat proses tersebut. Sineas-sineas tersebut berkarya dengan modal tersendiri dan beberapa sponsor, sedangkan keterlibatan pemerintah hanya sekedar menguji lulus sensor saja.
Kapan Indonesia bisa menjadi seperti itu? Kapan kita bisa melihat para anak muda negeri sendiri dan juga negeri lain bersemangat memelajari hanacaraka dan tembang Jawa? Untuk saat ini, kita hanya bisa berharap melalui bangkitnya prindustrian perfilman di Indonesia, dimana hal tersebut secara tidak langsung juga turut memasarkan potensi Indonesia di banyak bidang, salah satunya mungkin bisa berupa Indonesian Wave atau paling tidak kemajuan di sektor pariwisatanya, sehingga dapat memicu investor-investor berdatangan untuk menanamkan modal di negeri tercinta kita ini.

Imagine


Friday, January 13, 2012

Love is Beautiful


Ada seorang cewek memberikan tantangan kepada cowoknya untuk hidup tanpa dirinya, yaitu tidak ada komunikasi sama sekali diantara mereka selama sehari. Dia berkata pada cowoknya, “Kalau kamu bisa melewati tantangan itu, aku akan mencintai kamu selamanya.” Cowoknya pun setuju, dia tidak sms/telepon ceweknya seharian …

Namun tanpa dia ketahui, ceweknya hanya memiliki 24 jam untuk hidup, karena dia terkena kanker.. .

Keesokan harinya cowoknya pergi ke rumah ceweknya. Air matanya pun tiba-tiba menetes melihat ceweknya sudah terbaring dengan surat di tangannya yang tertulis, "Kamu berhasil sayang, bisakah kamu lakukan itu setiap hari? I LOVE YOU…"

Don't ever lost contact with someone you care, you'll never know what's gonna happen the next day, or the day after that..

Even a single say "hi" or a "good morning", before you know that someone is no longer there...

Mengapa Cewek Mau Diajak Making Love oleh Cowoknya ?


Pertanyaan tersebut terasa selalu berputar-putar di kepala saya ketika saya berusaha menemukan jawabannya. Entah, karena sedemikian abstraknya pertanyaan tersebut atau justru jawaban dari pertanyaan tersebut yang masih ambigu. Memang, gaya pacaran manusia sekarang ini semakin hari malah semakin ‘berani’. Bahkan berdasarkan data yang sempat saya baca, hampir 40% perempuan pernah melakukan hubungan badan / seks (Making Love / ML) pranikah dengan pasangannya. Namun data tersebut diambil di negera Amerika Serikat, sedangkan untuk data di Indonesia sendiri masih simpang-siur.
Pacaran itu sendiri sebenarnya mempunyai arti proses perkenalan / pengakraban antara dua individu (manusia) yang siap terlibat untuk berupaya mencari tahapan kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan yang sah. Ada juga yang mengatakan bahwa pacaran adalah proses kita menjadi lebih dewasa dimana kita bisa berbagi pengalaman dan kasih sayang. Pacaran jaman dulu, sangat identik sekali dengan surat-menyurat. Seseorang akan merasa sangat bahagia apabila ia memperoleh kiriman surat yang diantarkan oleh pak pos untuk dirinya dari pacar yang dikasihinya. Seorang lelaki biasanya akan main ke rumah pacarnya untuk sekedar ngobrol berduaan, atau mengajak pergi jalan-jalan keliling desa / kota mencari suasana yang romantis, dan dunia pun serasa milik mereka berdua.
Tapi seiring berjalannya waktu, dan salah satu dampak dari kemajuan teknologi yang semakin canggih, gaya pacaran semacam itu sudah jarang sekali kita temukan, semisal surat-menyurat dari seseorang ke pacarnya. Kemajuan teknologi memang berpengaruh besar terhadap perubahan jaman, termasuk perubahan gaya pacaran anak muda jaman sekarang.
Proses pendewasaan diri dalam berpacaran juga turut berpengaruh dalam pola pengekspresian tentang bagaimana ia melakukan dan membina suatu hubungan yang disebut pacaran. Tetapi, beberapa diantara mereka yang berpacaran tersebut ada yang memiliki gaya pacaran yang ‘lain dari yang lain’. Gaya pacaran sekarang ini sudah terbilang sangat bebas. Ada beberapa pemahaman yang salah perihal pacaran anak muda zaman sekarang, misalnya, belum dinamakan pacaran kalau belum bernah berciuman ‘mesra’, seorang cewek tidak benar-benar cinta kalau tidak mau diajak ML oleh cowoknya.
Gaya pacaran yang bisa disebut terlalu berani, hingga menuntut pasangannya untuk mau diajak ML, menurut saya tentu seperti mengorbankan harga dirinya bagi si cewek. Namun untuk si cowok, toh ia juga tak kehilangan apa-apa. Berdasarkan fakta tersebut, bagaimana mungkin seorang cewek mau merelakan ‘kesuciannya’ hanya untuk cowoknya yang belum tentu akan menjadi pasangan hidupnya kelak. Ada beberapa faktor yang membuat cewek mau diajak ML, seperti penjelasan sebagai berikut :
1. Keinginan diri sendiri
Perempuan juga mempunyai hasrat libido yang hampir sama dengan laki-laki (bahkan malah terkadang bisa lebih besar daripada hasrat libido laki-laki). Berangkat dari hasrat yang tinggi tersebut, seorang perempuan akan mengiyakan (meskipun dengan sikap seperti menolak) apabila diajak ML ketika hasrat dalam dirinya sudah mencapai puncaknya.
2. Diberi janji
Seorang laki-laki memang seperti mempunyai pembawaan tersendiri untuk pandai berkata-kata. Terlebih lagi, berkata-kata kepada pasangannya. Perempuan, yang peka perasaannya akan dengan mudah menyerap perkataan dari pacarnya yang sebenarnya merupakan kamuflase untuk merayu ceweknya agar mau diajak ML.
3. Dipaksa
Dalam keadaan terpaksa, seorang cewek akan mau-mau saja apabila diajak ML oleh cowoknya. Menurut saya, hal tersebut dapat lebih sebagai ‘pemerkosaan’ dalam bentuk halus. Keterpaksaan yang dialami juga bisa disebabkan oleh keadaan ekonomi. Sebagai contoh mudahnya, si cewek mau diajak ML apabila cowoknya mau membayar dengan imbalan uang atau barang-barang tertentu.
4. Tidak sengaja
Ada salah satu sumber yang mengatakan bahwa cewek mau diajak ML itu karena ketidak-sengajaan. Saya sendiri masih mencoba menerka apa maksud yang pas dari ‘ketidak-sengajaan’ tersebut. Sepertinya hal yang dimaksud dengan ketidak-sengajaan itu berawal dari permintaan ML yang secara tiba-tiba, tanpa ‘persiapan’ yang njelimet. Sehingga, si cewek tidak sempat untuk berpikir panjang lalu langsung ML. Dengan kegiatan ML yang serba mendadak tersebut, maka bisa dikatakan faktor cewek mau ML sebagai tindakan akibat ketidak-sengajaan.

5. Pengaruh alkohol atau hal yang memabukkan
Sudah kita ketahui bersama, apabila seseorang dalam pengaruh alcohol, niscaya ia akan merasa lupa akan segalanya. Sehingga ia akan mau diajak melakukan apa saja yang pada sebenarnya di kehidupan nyata sangat ia tentang.
6. Hipnotis
Seorang cewek bisa saja dalam pengaruh hipnotis ketika ia mau diajak ML. Hipnotis disini juga dapat hipnotis bukan dalam artian sebenarnya, tetapi ‘hipnotis perasaan’, seperti ada pepatah bilang ‘cinta itu buta’. Cewek akan melakukan apa saja demi cowoknya, sebagai bukti bahwa ia benar-benar mencintai pacarnya tersebut.
7. Diancam
Dalam pengaruh ancaman, seorang cewek akan melakukan apa yang dikehendaki oleh cowoknya, termasuk ML. Mungkin ini terdengar klise, tetapi pada kenyataannya hal itu bisa terjadi. Apabila si cewek tidak mau diajak ML, maka cowoknya akan menyebarkan berita-berita atau bahkan ancaman gambar porno ceweknya (bahkan ada yang cowoknya sendiri pun tidak pernah mempunyai gambar porno dari ceweknya tersebut) akan disebar-luaskan.
8. Dsb.
Faktor dan sebagainya ini terasa cukup random. Namun salah satu faktanya, perempuan / cewek mudah percaya apa yang di bicarakan oleh laki-laki / cowoknya. Jadi, cewek cenderung mau diajak ML itu tergantung dengan bagaimana si cowok berkata-kata dengan ceweknya tersebut.
Seperti itulah faktor-faktor yang kurang lebihnya menyebabkan seorang cewek mau diajak ML oleh cowoknya. Terlepas dari berbagai faktor diatas, kemauan si cewek tersebut juga mempunyai pengaruh dari self-imaging nya atau bagaimana dia menggambarkan dan mendeskripsikan ia sendiri ke dalam kotak-kotak bentuk kehidupannya yang akan ia jalani. Apabila seorang manusia, baik cowok maupun cewek, memandang hal ini tidak layak untuk dijalani, maka ia tidak akan menjalani. Tetapi apabila hal itu layak untuk ia jalani dan ia merasa yakin akan hal tersebut, maka itulah jalanku.